Minggu, 04 Desember 2011

Keteladanan sifat optimis dan teliti

A. Keteladanan sifat optimis dan teliti Nabi Sulaiman As
Nabi Sulaiman ialah putra Nabi Daud as. Setelah Nabi Daud wafat, Nabi Sulaiman menggantikan ayahnya. Nabi Sulaiman diangkat sebagai rasul oleh Allah. Beliau diutus menjadi rasul kepada Bani Israil. Nabi Sulaiman merupakan rasul yang memiliki ilmu dan kemampuan yang tinggi. Ia dapat mengerti bahasa binatang dan menguasai jin.
Sebagai seorang raja, Nabi Sulaiman memiliki kekuasaan yang luas. Beliau memiliki bala tentara jin dan manusia. Bahkan, angin dan binatang dapat beliau perintah.
Contoh sifat optimis dan ketelitian Nabi Sulaiman dalam memutuskan masalah atau perkara yaitu kisah berikut:
Suatu hari, datang dua orang wanita yang mukanya terdapat bekas cakaran. Mereka telah berkelahi memperebutkan seorang bayi. Kedua wanita ini saling mengaku bahwa bayi itu badalah miliknya. Nabi Sulaiman as kemudian mengadili keduanya.
“Karena kalian berdua tetap sama-sama mengakui bayi ini milik kalian, bagaimana kalau bayi ini ku belah menjadi dua? Masing-masing dari kalian mendapat sebelah.” Kata Nabi Sulaiman. Salah satu dari wanita itu berlutut di telapak kaki Nabi Sulaiman sambil berkata, “Ampuni Tuanku, bayi ini jangan dibelah!”
Adapun wanita yang satu lagi berkata dengan penuh semangat , “Teruskan, teruskan!Itulah hukuman yang adil.”
Melihat keadaan seperti itu, Nabi Sulaimanpun mengerti. Bayi itu kemudian diserahkan kepada wanita yang menangis dan bersimpuh dikakinya karena Nabi Sulaiman tahu bahwa wanita itulah ibu kandung yang sebenarnya. Seorang ibu tidak akan tega melihat bayinya dibelah menjadi dua, sedangkan wanita yang satu tadi dihukum dan dipenjara karena hatinya jahat ingin merebut bayi orang lain.
Dikisahkan lagi, suatu hari Nabi Sulaimanmencari burung hud-hud yang tidak datang di Istana. Nabi Sulaiman berkata, “Kemana burung hud-hud? Mengapa ia tidak kelihatan? Apakah ia telah pergi? Bagaimana ia barani pergi tanpa aku ketahui?”
Tidak lama kemudian burung itu datang, seraya berkata, “Aku telah mengetahui apa yang tidak Anda ketahui. Aku baru saja kembali dari Kerajaan Saba’ dengan membawa berita yang benar dan nyata. Aku telah mendapatkan seorang perempuan yang memerintah sebuah kerajaan dan memiliki kekuasaan serta berbagai macam kenikmatan. Ia mempunyai singgasana besar yang dihiasi permata dan mutiara. Akan tetapimereka tidak mengetahui bahwa kenikmatan itu berasal dari Allah dan mereka tidak menyembah-Nya. Mereka menyembah matahari dan bersujud kepadanya. Mereka lupa kepada adanya Allah, Tuhan yang wajib disembah. “Kemudian Nabi Sulaiman menjawab, “Kami akan menyelidiki dan memastikan perkataanmu, apakah engkau berkata benar atau berdusta.”
Akhirnya, Nabi Sulaiman mengutus seorang utusan untuk membuktikan perkataan burung hud-hud. Kemudian utusan itu datang ke Kerajaan Saba’. Ternyata memang benar. Utusan itu kembali dengan membawa berita yang sama dengan burung hud-hud.
Nabi Sulaiman kemudian mengundang Ratu Bilqis untuk datang ke istananya. Untuk menyambut kedatangan Ratu bilqis, Nabi Sulaiman menghiasi istananya dengan hiasan yang indah dan tidak ada bandingannya. Ratu Bilqis berkata, “Ya Tuanku, aku telah berbuat aniaya kepada diriku sendiri dan Islamlah aku beserta Sulaiman kepada Tuhan seru sekalian alam.”(Q.S.An-Naml:44)

B. Keteladanan sifat optimis dan teliti Zaid bin Tsabit
Zaid bin Tsabit merupakan sahabat Rasulullah saw dari golongan Ansar Madinah. Ketika Rasulullah Hijrah ke Madinah, umur Zaid bin Tsabit baru sebalas tahun. Zaid bin Tsabit masuk Islam bersama keluarganya. Meskipun ia masih kecil, ia merupakan anak yang beerani dan patuh terhadap ajaan Islam. Bahkan, ketika perang Badar ia ingin ikut berperang, namun dilarang oleh Rasulullah karena masih kecil.
Zaid bin Tsabit terkenal sebagai penghimpun dan penulis Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah secara berangsur-angsur, yaitu selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Rasulullah menyuruh para sahabat untuk menghafal dan mencatat setiap wahyu yang beliau terima. Semenjak Rasulullah wafat, banyak orang-orang yang menjadi murtad, bahkan ada yang mengaku dirinya nabi. Sahabat Abu Bakar melihat hal ini sebagai ancaman Islam. Kaum murtad harus dibasmi sehingga terjadi Perang Yamamah. Dalam perang ini, banyak sahabat penghafal Al-Qur’an yang wafat dimedan perang. Kurang lebih 70 orang pengahafal Al-Qur’an wafat dalam peperangan tersebut.
Umar bin Khattab khawatir akan kelestarian Al-Qur’an. Ia mengusulkan kepada khalifah Abu Bakar agar menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an. Setelah salat istikharah, Abu Bakar pun menyetujui hal itu. Beliau lalu mempercayakan Zaid bin Tsabit untuk melaksakan tugas besar itu.
“Kamu seorang peemuda yang cerdas, dan kamu juga seorang penulis wahyu yang selalu disuruh Rasulullah. Oleh karena itu, kumpulkan lah ayat-ayat Al-Qur’an itu!”
Demikian lah perintah khalifah Abu Bakar kepada Zaid bin Tsabit. Zaid optimis bahwa ia mampu melaksakannya karena ini merupakan tugas yang dapat mendatangkan rida Allah.
Meskipun Zaid hafal Al-Qur’an, ia tetap bekerja teliti dan cermat. Oleh karena itu, ia perlu mencocokkan hafalannya dengan sahabat lain sehingga Zaid harus bekerja keras untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Berkat kegigihan, ketelitian, dan kecermatannya, Zaid mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik sehingga terkumpullah ayat-ayat Al-Qur’an tersebut dalam lembaran-lembaran yang diikat dengan benang. Lembaran-lembaran yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an itu disebut mushaf. Kemudian, Zaid bin Tsabit menyerahkan mushaf itu kepada khalifah Abu Bakar.

C. Manfaat sifat optimis dan teliti Nabi Sulaiman dan Zaid bin Tsabit
Dari dua kisah di atas, kita dapat mengetahui manfaat sifat optimis, teliti, dan cermat. Manfaat itu antara lain:
1. Kita dapat menyelesaikan dan memutuskan suatu perkara dengan adil dan bijaksana;
2. Kita dapat menyelesaikan tugas dengan baik;
3. Kita akan dipercaya orang lain;
4. Kita akan memperoleh hasil yang maksimal;
5. Keimanan kita kepada Allah akan bertambah.

Ringkasan

• Sipat optimis dan telititermasuk akhlak yang terpuji yang banyak dicontohkan oleh tokoh-tokoh yang berakhlak mulia seperti Nabi Sulaiman as dan Zaid bin Tsabit.
• Nabi Sulaiman as merupakan putra Nabi Daud as. Beliau diutus oleh Allah sebagai Rasul kepada Bani Israil.
• Selain menjadi Rasul, Nabi Sulaiman merupakan seoarang raja yang memiliki bala tentara jin dan manusia.
• Nabi Sulaiman memiliki sifat optimis dan teliti dalam memutuskan perkara atau masalah.
• Zaid bin Tsabit merupakan sahabat Rasulullah saw dari golongan Ansar Madinah.
• Zaid bin Tsabit terkenal sebagai penghimpun dan penulis Al-Qur’an.
• Zaid bin Tsabit merupakan seorang yang optimis. Hal ini ditunjukkan olehnya ketika ia diberi tugas oleh khalifah Abu Bakar untuk membukukan Al-Qur’an.
Kamus mini
 Bala tentara : segenap pasukan prajurit beserta senjatanya.
 Khalifah : wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw setelah Nabi saw wafat (dalam urusan negara dan agama) yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam kehidupan bernegara.